Berita

Public Affairs dalam Implementasi ESG, Apa Saja Perannya?

ANITA BERNARDUS (2)

Mendorong investasi berbasis Environmental, Social, Governance (ESG) saat ini sedang menjadi tren belakangan ini bagi para pelaku bisnis. Lalu sebagai seorang Public Affairs, apa saja perannya dalam implementasi ESG ini? Anita Bernardus, Director of Corporate Communications APRIL Group mengupas lebih dalam melalui cuplikan wawancara dengan PAFI berikut:

 

PAFI: Mohon ceritakan perjalanan karir Ibu dan peran apa yang sedang Ibu jalankan di APRIL Group saat ini?

Anita: Saya memulai karir saya di beberapa perusahaan oil and gas, diantaranya Medco Energi, ExxonMobil Oil Indonesia dan BP Indonesia, di departmen Public Affairs (ExxonMobil) dan di bawah Corporate Secretary (di Medco) lalu di bagian Ethics and Compliance di BP. Setelahnya saya pindah ke industri IT, dan bekerja sebagai Director of Brand and Communications di IBM Indonesia, lalu ke Boston Consulting Group (BCG) sebagai Head of Marketing untuk ASEAN (Indonesia, Singapore, Thailand, Vietnam dan Malaysia).

Sekarang saya bekerja di APRIL Group sebagai Director of Corporate Communications, dimana saya bertanggung jawab atas program dan strategi komunikasi perusahaan secara keseluruhan termasuk media, internal, digital dan sustainability atau ESG communications untuk APRIL dan Asia Pacific Rayon (APR) di beberapa market termasuk Indonesia (national dan local) dan Singapore serta global market lainnya seperti Bangladesh, Pakistan, Turki dll. Tim saya dibagi menjadi 3 bagian, nasional (Jakarta), internasional (global market) dan local (tim yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Riau, atau disebut Riau Andalan Pulp and Paper atau RAPP). Saya join APRIL Group di bulan Maret 2019, awalnya sebagai Deputy Director of Corporate Communications dan di promosikan menjadi Director di bulan Juli, 2020 yang lalu.

Peran saya adalah memastikan positive branding and perception mengenai perusahaan APRIL, RAPP maupun APR, industry pulp and kertas pada umumnya dan produk turunannya seperti rayon atau viskosa yang di gawangi oleh APR.

 

PAFI: Di APRIL Group, apakah menerapkan implementasi ESG? Dan apa itu ESG menurut pengertian Ibu?

Anita: Di APRIL, keberlanjutan merupakan DNA dari operasional kami yang telah berjalan selama hampir 30 tahun. Komitmen kami terhadap keberlanjutan, yang meliputi isu Environmental, Social dan Governance atau ESG semakin kami perkuat lewat komitmen APRIL2030, yang kami luncurkan pada 2020 lalu dan juga APR2030 yang menyusul di tahun berikutnya. APRIL2030 & APR2030 merupakan respons kami untuk ikut berkontribusi dalam solusi atas permasalahan global. Hingga 2030, kami ingin berkontribusi secara positif terhadap iklim, alam dan masyarakat sembari tumbuh menjadi perusahaan yang semakin berkelanjutan. Salah satu contoh terkini, kami adalah salah satu perusahaan swasta yang akan memiliki panel Surya terbesar di Indonesia; komitmen kami akan membangun panel surya sebesar 50MW di tahun 2030 dan sejauh ini telah membangun 11MW.

Pelaksanaan ESG tidak hanya menjadi tanggung jawab satu fungsi saja tetapi menjadi tanggung jawab setiap karyawan. Arahan dari top manajemen juga merupakan kunci keberhasilan implementasi ESG ditambah dengan bagaimana ESG tercermin dalam nilai-nilai perusahaan. Perusahaan juga harus memiliki sistem dan platform pelaporan yang andal untuk mendukung data mengenai topik material yang ingin disajikan dan dipaparkan dalam laporan keberlanjutan perusahaan.

ESG atau Environmental, Social, and (Corporate) Governance adalah framework yang menjadi bagian dari bisnis atau operasional perusahaan. Dimana bisnis harus dapat menyeimbangkan antara profit dan dampak etis yang positif untuk tiga hal diatas dan ESG framework inilah yang menjadi tolak ukur.  Menurut saya pada akhirnya untuk memastikan dampak yang baik untuk lingkungan/alam dan masyarakat, kita semua harus berkolaborasi, termasuk perusahaan/bisnis, pemerintah dan masyarakat sendiri.  ESG untuk saya adalah tools atau edukasi yang baik untuk membantu pengertian serta praktek kolaborasi tersebut dan dimana ini semua membuat nilai perusahaan menjadi naik secara signifikan dalam jangka panjang.

 

PAFI: Seberapa penting ESG dijalankan dalam sebuah perusahaan? Apa dampaknya terhadap reputasi?

Anita: Menurut saya critical untuk perusahaan menerapkan ESG, selain dari tanggung jawab internal perusahaan/bisnis yang memiliki peran penting untuk membantu memastikan alam dan lingkungn sekitar kita menjadi baik dan mampu menyediakan tempat yang layak untuk masyarakant dan generasi selanjutnya, namun bisnis perlu perhatikan dan mengikuti global market pressure yang mewajibkan perusahaan untuk menerapkan standar atau framework ESG. ESG juga memiliki peran penting untuk membangun kepercayaan dari stakeholders dan membantu reputasi perusahan. Contohnya, untuk mendorong ESG, OJK memberi insentif bagi emiten yang ingin menerbitkan surat utang berwawasan lingkungan atau green bond untuk memacu minat perusahaan dalam mengimplementasikan ESG.

Program ESG juga dapat membantu menarik dan mempertahankan talenta terbaik melalui kebijakan ketenagakerjaan yang adil, meningkatkan produktivitas perusahaan dan mengurangi biaya yang terkait dengan tingkat turnover yang tinggi dan pelatihan induksi berikutnya. Apalagi sekarang demography kita di dominasi oleh Gen Z, dimana kepedulian mereka terhadap lingkungan sangat besar, sehingga mereka juga mencari pekerjaan/role yang memberikan ruangan untuk mereka kontribusi terhadap kebaikan alam dan lingkungan dan memastikan inclusivity.

 

PAFI: Dimana peran strategis seorang Public Affairs dalam ESG?

Anita: Bagi saya, Public Affairs sangat berperan dalam membantu menyebarluaskan upaya perusahaan dalam mendukung ESG di Indonesia. Seorang Public Affairs professional berperan sebagai corong perusahaan dan menjadi strategic partner dalam memilah channel, forum, event maupun media mana yang dapat membantu leverage informasi seputar implementasi ESG perusahaan. Public Affairs juga berperan sebagai ‘pendengar’ yang baik atas tren komunikasi ESG saat ini sehingga bisa efektif dalam memberikan advise kepada perusahaan dan perusahan juga bisa lebih agile dengan tuntutan stakeholders saat ini.

Tak kalah penting, Public Affairs, khususnya PR person juga berperan penting mengkomunikasikan program ESG  dengan baik kepada internal stakeholders yaitu para karyawan kami. Kami memiliki berbagai platform yang mendukung internal communication kami untuk mengkomunikasikan pentingnya peran perusahaan dalam mendukung ESG, lewat public messanger, majalah internal hingga internal event yang diadakan regular untuk karyawan.

 

PAFI: Apa saja tantangan dan peluang bagi Public Affairs dalam mengimplementasikan dan mengkomunikasikan praktek-praktek ESG ini kepada para stakeholder?

Anita: Berada di industri yang bergerak dalam pengelolaan sumber daya alam selalu memiliki tantangannya tersendiri. Banyak misconception yang masih terjadi di masyarakat mengenai bisnis pengelolaan hutan tanaman industri (HTI) yang dinilai tidak ramah dan merusak lingkungan.

Di tengah tren isu sustainability yang diprediksi akan terus meningkat porsinya pada tahun mendatang, menjadi kesempatan bagi kami untuk meluruskan misconception ini. Kami harus memperkuat campaign kami dan mengoptimalkan seluruh channel komunikasi yang ada. Kami juga akan terus berkolaborasi dan berkerjasama dengan platform maupun institusi yang strategis untuk lebih banyak mengkomunikasikan seperti apa pengelolaan lestari yang diterapkan APRIL dan bagaimana komitmen APRIL2030 juga mendukung aksi mitigasi dunia dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

Postingan Terbaru

Gerakan Solidaritas Nasional: Sebuah Tantangan Melembagakan Relawan Politik

Oleh: Sofyan Herbowo. Penulis adalah Director Public Affairs Praxis dan Waketum Public Affairs Forum Indonesia.   Presiden Prabowo Subianto meresmikan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), sebuah organisasi sosial baru yang bertujuan untuk mendukung kebijakan Pemerintahan Prabowo-Gibran, pada Sabtu (02/11/2024) di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta. GSN sendiri dinahkodai oleh Roslan Roeslani sebagai ketua umum. Berbagai tokoh nasional

Future Vs What’s Not Going to Change?

Oleh: Agung Laksamana. Penulis adalah Ketua Public Affairs Forum Indonesia Artikel Iconomics – Jeff Bezos adalah Founder dan CEO Amazon, perusahaan global teknologi. Saat ini, Bezos juga salah satu orang terkaya di dunia. Dalam beberapa diskusi bersama para chief executive officer (CEO) dan eksekutif perusahaan, ia menceritakan sering mendapat pertanyaan tentang prediksi pada perubahan yang akan terjadi

Inikah Akhir Dari Social Network?

Oleh: Agung Laksamana. Penulis adalah Ketua Umum Public Affairs Forum Indonesia dan Dewan Kehormatan Perhumas   Iconomics – Judul “Inikah Akhir Dari Social Network?” sensasional. Judul aslinya adalah “The End of the Social Network”. Judul tersebut menjadi cover story majalah The Economist edisi 3 Februari 2024 lalu. Jadi tentunya masih hangat. Topik yang diangkat tersebut

Tantangan Industri Public Affairs di Masa Kini

Peran dan fungsi Public Affairs (PA) yang dimaksimalkan dalam sebuah perusahaan akan memberikan dampak terhadap kemajuan bisnis, mengingat PA merupakan fungsi yang strategis. Masuk di era yang penuh dengan perubahan dan ketidakpastian saat ini, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi praktisi PA. PAFI secara khusus melakukan wawancara dengan Boy Arno Muhamad, Ketua ESG PAFI yang juga

Scroll to Top
Chat WhatsApp
1
Butuh Bantuan?
Selamat Datang di Website Resmi Public Affairs Forum Indonesia.

Silahkan Menghubungi Kami Untuk Mengetahui Informasi Lebih Lanjut.