Arif Reza Fahlepi S.S M.Ikom, Ketua Kemitraan PAFI
Era modern saat ini, perkembangan media sosial cukup cepat dan digunakan oleh banyak kalangan dan usia. Ada banyak tujuan penggunaan media sosial, baik sebagai media berbagi informasi, membangun koneksi bahkan dalam menyampaikan aspirasi dan pendapat baik pesan melalui konten maupun lewat komentar-komentar yang disematkan. Dalam penggunaannya, tentunya ada etika-etika yang perlu kita perhatikan agar kita menjadi masyarakat yang bijak dalam memanfaatkan media tersebut. Ini harus menjadi konsen mengingat sebentar lagi kita akan masuk tahun politik di 2024
Redaksi Poskota pada Rabu (14/6/2023) melakukan wawancara ekslusif dengan Arif Reza Fahlepi S.S M.Ikom, Ketua Kemitraan PAFI bahas etika bermedia sosial. “Mesti beretika dalam bermedia sosial. Karena banyak manfaatnya. Seperti bagi para pencari kerja sangat dibutuhkan karena apa? Sekarang melihat rekam jejak digitalnya karyawannya seperti apa,” ujarnya saat dihubungi Poskota. Lanjut pria low profile dan ramah kelahiran tahun 1977 itu mengingatkan kepada masyarakat, bahwa pada tahun politik saat ini untuk tidak membuat gaduh atau menyebarkan berita hoaks.
“Sudah masuk tahun-tahun politik itu etika komunikasi kita jangan sampai (menyebarkan) hoaks,” katanya mengingatkan.
Reza, sapaan akrabnya, kembali mengingatkan di tahun politik sekarang ini komunikasi harus dibangun untuk menginspirasi dan memotivasi. Artinya, jangan dibangun secara destruktif, dan hal tersebut tentunya akan membuat rugi bagi kita semua. “Sehingga suhu di Indonesia menjelang Pilpres Pemilu tahun depan benar-benar mencerminkan budaya bangsa di mana orangnya guyub, demokrasi, dan bukannya malah memecah belah sekelompok tertentu menjadi hal-hal yang kurang bagus,” tuturnya. Menurutnya, Indonesia adalah bangsa yang beradab di mana sesuai dengan Sila keempat Pancasila, yakni kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
“Itulah yang kita usung di dunia luar mengetahui negara yang besar penuh tata krama, negara yang punya semangat demokrasi yang sangat tinggi dan negara yang beretika tinggi,” ucapnya. “Jadi negeri kita orang-orang yang dulu role mode, jadi role untuk generasi yang muda. Dengan demikian, ke depannya sehingga tongkat estafet kepemimpinan benar-benar smooth akan memimpin negara ini,” pungkasnya. Terakhir, Pengurus Pusat Public Affair Forum Indonesia (PAFI) ini kembali mengingatkan dan menjaga kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga berkomunikasi dan etika yang baik dalam bermedia sosial. (Dini, Poskota)