Berita

Future Vs What’s Not Going to Change?

GAM08369

Oleh: Agung Laksamana. Penulis adalah Ketua Public Affairs Forum Indonesia

Artikel Iconomics – Jeff Bezos adalah Founder dan CEO Amazon, perusahaan global teknologi. Saat ini, Bezos juga salah satu orang terkaya di dunia. Dalam beberapa diskusi bersama para chief executive officer (CEO) dan eksekutif perusahaan, ia menceritakan sering mendapat pertanyaan tentang prediksi pada perubahan yang akan terjadi dalam 10 tahun mendatang.

Itu pertanyaan menarik, kata Bezos. Namun, ia hampir dapat memastikan tidak pernah ada pertanyaan, “what’s not going to change in the next 10 years?” (Apa yang tidak akan berubah dalam 10 tahun mendatang?).

Menurut Bezos, pertanyaan kedua ini jauh lebih penting dan strategis dari pada yang pertama. Dari pertanyaan kedua ini, menurutnya, perusahaan dapat membangun strategi bisnis ke depan.

Dalam konteks perusahaan Amazon, ia sendiri sulit membayangkan masa depan, 10 tahun dari sekarang, di mana seorang pelanggan datang dan berkata kepadanya, “Hai Bezos, saya suka Amazon, saya hanya berharap harganya bisa sedikit lebih mahal,” atau “Hai Bezos, saya suka Amazon, saya hanya berharap pengiriman kamu sedikit lebih lambat”. Hal ini sangat tidak mungkin.

Sepuluh tahun dari sekarang, pelanggan pasti tetap menginginkan 3 hal, yaitu low pricesfast delivery, dan vast selection. Ia katakan semua itu tidak akan berubah dan konsisten 10 tahun dari sekarang.

Dalam konteks lain, Saya sedang membaca sebuah buku berjudul Same as Ever dari penulis Morgan Housel. Morgan adalah penulis buku terkenal Psychology of Money.

Ia menuliskan percakapan inspiratif antara Warren Buffet dan temannya. Kisah ini terjadi tahun 2009, masa-masa puncak resesi ekonomi di Amerika Serikat.

Buffett dan temannya, sebut saja namanya Jim yang sedang berkeliling downtown kota Omaha, Nebraska. Mereka perhatikan lingkungan tengah kota Omaha yang suram, jalanan kosong, dan toko-toko tutup. Intinya semua terlihat suram tanpa harapan.

“Buffet, bagaimana kita bisa keluar dari ini?” tanya Jim. “Negara ini tidak akan pernah sama lagi,” lanjutnya bertanya.

Buffett diam sejenak, lalu bertanya, “Jim, apakah kamu tahu, apa permen candy terlaris pada tahun 1962?”

Jim menjawab Buffet bahwa dirinya tidak tahu.

Buffett pun menjawab Snickers.

Kemudian Buffett bertanya lagi, “Jim, apakah kamu tahu, apa permen candy terlaris saat ini?”

Jim kembali jawab, “Tidak tahu.”

Warren berkata, “Snickers.”

Kemudian hening. Percakapan mereka berakhir sampai di situ.

Kita semua bisa belajar banyak dari Sejarah. Sejarah dunia penuh dengan kejutan dan dinamika yang tidak bisa diprediksi oleh siapa pun. Yang pasti, sejarah penuh dengan begitu wisdom kebijaksanaan bagi kita semua untuk dipelajari.

Kedua cerita ini dalam opini saya memberi perspektif tentang hal-hal fundamental yang tidak berubah dari ekspektasi pelanggan. Lebih jauh lagi, inilah cara Jeff Bezos, salah satu pemimpin perusahaan teknologi inovatif kelas dunia dan Warren Buffett melihat challenges dan opportunity ke depan dengan pertanyaan what’s not going to change? Hal-hal yang tidak pernah berubah di dunia yang terus bergerak dinamis ini.

Jadi, jika dalam waktu dekat, perusahaan Anda akan membuat strategic planning 2025, mungkin pertanyaan what’s not going to change over the next 10 years bisa dijadikan sebagai bagian dari diskusi bersama tim.

Inilah yang seharusnya menjadi pertanyaan kita semua. Apa yang tidak akan pernah berubah? Mari kita renungkan bersama sejenak.

 

Referensi artikel:https://www.theiconomics.com/icon-opinion/future-vs-whats-not-going-to-change/

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

Postingan Terbaru

Future Vs What’s Not Going to Change?

Oleh: Agung Laksamana. Penulis adalah Ketua Public Affairs Forum Indonesia Artikel Iconomics – Jeff Bezos adalah Founder dan CEO Amazon, perusahaan global teknologi. Saat ini, Bezos juga salah satu orang terkaya di dunia. Dalam beberapa diskusi bersama para chief executive officer (CEO) dan eksekutif perusahaan, ia menceritakan sering mendapat pertanyaan tentang prediksi pada perubahan yang akan terjadi

Inikah Akhir Dari Social Network?

Oleh: Agung Laksamana. Penulis adalah Ketua Umum Public Affairs Forum Indonesia dan Dewan Kehormatan Perhumas   Iconomics – Judul “Inikah Akhir Dari Social Network?” sensasional. Judul aslinya adalah “The End of the Social Network”. Judul tersebut menjadi cover story majalah The Economist edisi 3 Februari 2024 lalu. Jadi tentunya masih hangat. Topik yang diangkat tersebut

Tantangan Industri Public Affairs di Masa Kini

Peran dan fungsi Public Affairs (PA) yang dimaksimalkan dalam sebuah perusahaan akan memberikan dampak terhadap kemajuan bisnis, mengingat PA merupakan fungsi yang strategis. Masuk di era yang penuh dengan perubahan dan ketidakpastian saat ini, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi praktisi PA. PAFI secara khusus melakukan wawancara dengan Boy Arno Muhamad, Ketua ESG PAFI yang juga

Pentingnya Bijak dan Menjaga Etika Bermedia Sosial

Arif Reza Fahlepi S.S M.Ikom, Ketua Kemitraan PAFI   Era modern saat ini, perkembangan media sosial cukup cepat dan digunakan oleh banyak kalangan dan usia. Ada banyak tujuan penggunaan media sosial, baik sebagai media berbagi informasi, membangun koneksi bahkan dalam menyampaikan aspirasi dan pendapat baik pesan melalui konten maupun lewat komentar-komentar yang disematkan. Dalam penggunaannya,

Scroll to Top
Chat WhatsApp
1
Butuh Bantuan?
Selamat Datang di Website Resmi Public Affairs Forum Indonesia.

Silahkan Menghubungi Kami Untuk Mengetahui Informasi Lebih Lanjut.